DEPARTMENT OF BIOLOGY

FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES

[:en]Offering Environmental & Tourism Management Strategy, Luchman Hakim Gets 8th Professor position in Biology Department[:id]Tawarkan Strategi Manajemen Lingkungan & Pariwisata, Luchman Hakim Raih Jabatan Professor ke-8 di Jurusan Biologi[:]

[:en]

The Department of Biology, Universitas Brawijaya (UB) again increased the number of Professors after the inauguration of Luchman Hakim, S.Si., M.Agr.Sc., Ph.D. as Professor in Environmental and Tourism Management Science of the Faculty of Mathematics and Natural Sciences at Widyaloka UB Building, Malang (Wednesday, 04/12/2019). He obtained the position of the 23rd professor in FMIPA as well as the 257th in UB at the young age of 46 years after conducting various researches on environmental management and ecotourism, thus leading him to become the first professor in this field in the biology department. Today, the Department of Biology had eight professors with expertise in Cell and Nano Biology, Molecular Biology, Biomechanism and Nutrigenomics, Immunology, Cancer Biology, Reproductive Biology, Entomology and Insect Ecology, and Environmental and Tourism Management.

In his scientific speech, the well-known and cheerful person conveyed the topic of “Strengthening Environmental Aspects in the Competitive and Sustainable Nature Tourism Industry in Indonesia” to answer strategic environmental and biological resource management problems to improve competitiveness and tourism industry sustainability.

He explained that Indonesia had the advantages of natural resources but decreased in the management, impacting the competitiveness and sustainability of Indonesian tourism in the future. The decline in resources such as environmental degradation and the increasing threat to biodiversity sustainability in tourist areas was factual evidence of the problems faced. Thus, Indonesia’s position still lags behind Singapore, Malaysia, and Thailand on Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) for environmental sustainability scores.

Indonesia, which has mega biodiversity wealth, needs to rise by mobilizing science and technology to improve the competitiveness and sustainability of the tourism sector through various programs that can optimize natural resources, culture, and human resources owned,” said the husband of Feny Claudiya.

In addition, in his scientific speech, he also touched on the strategic position of biological resources and ecosystems in the development of national tourism as well as the concept of tourist destinations, biodiversity conservation, and the ecological role of tourist destinations as scientific and technological instruments in the management of natural resources and the environment as prospective tourist destinations to improve the competitiveness and sustainability of the tourism industry.

The position of natural resources in developing national tourism is very strategic along with increasing visits to natural tourism areas. The Government of Indonesia should encourage the management of natural resources and ecosystems as tourist destinations through planning based on consideration of interactions between living systems and environmental, ecological, and biological factors. The development of the natural tourism sector must give a real contribution to the preservation of biological resources and the environment to improve the competitiveness and sustainability of tourist destinations,” he said.

Good luck, Prof. Luchman Hakim, S.Si., M.Agr.Sc., Ph.D., and hopefully more useful for the community and the nation (Esaf).[:id]

Jurusan Biologi Universitas Brawijaya (JBUB) kembali menambah jumlah Guru Besar setelah pengukuhan Luchman Hakim, S.Si., M.Agr.Sc., Ph.D sebagai Professor di bidang Ilmu Manajemen Lingkungan dan Pariwisata pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) di Gedung Widyaloka UB, Malang (Rabu, 04/12/2019). Ia memperoleh jabatan Professor yang ke-23 di FMIPA sekaligus ke-257 di UB dalam usia yang masih muda yakni 46 tahun setelah melakukan berbagai penelitian mengenai manajemen lingkungan dan ekowisata sehingga mengantarkannya menjadi Professor pertama di bidang ini pada jurusan biologi. Kini, JBUB memiliki 8 professor dengan keahlian di bidang Biologi Sel dan Nano Biologi, Biologi Molekuler, Biomekanisme dan Nutrigenomik, Immunologi, Biologi Kanker, Biologi Reproduksi, Entomologi dan Ekologi Serangga serta Manajemen Lingkungan dan Pariwisata.
Dalam pidato ilmiah pengukuhan guru besar, sosok yang terkenal periang dan sederhana tersebut menyampaikan topik mengenai “Penguatan Aspek Lingkungan Dalam Industri Wisata Alam di Indonesia yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan” untuk menjawab permasalahan strategis pengelolaan lingkungan dan sumberdaya hayati dalam rangka meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri wisata.
Ia memaparkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan sumberdaya alam namun mengalami penurunan pengelolaan yang berdampak pada daya saing dan keberlanjutan pariwisata Indonesia di masa mendatang. Penurunan sumberdaya seperti degradasi lingkungan dan meningkatnya ancaman terhadap kelestarian keanekaragaman hayati di area wisata menjadi bukti faktual masalah yang dihadapi sehingga posisi Indonesia masih tertinggal dengan Singapura, Malaysia dan Thailand dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) untuk skor keberlanjutan lingkungan (environmental sustainability)
Indonesia yang memiliki kekayaan megabiodiversitas perlu bangkit dengan menggerakkan sains dan teknologi untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan sektor pariwisata melalui berbagai program yang mampu mengoptimalkan sumberdaya alam, budaya dan sumberdaya manusia yang dimiliki” tegas suami dari Feny Claudiya tersebut.
Selain itu, dalam pidato ilmiahnya juga menyinggung mengenai posisi strategis sumberdaya hayati dan ekosistem dalam pembangunan pariwisata nasional serta konsep destinasi wisata, konservasi biodiversitas dan peran ekologi destinasi wisata sebagai instrumen sains dan teknologi dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan sebagai destinasi wisata yang prospektif guna meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri wisata.
Posisi sumberdaya alam dalam pembangunan pariwisata nasional sangat strategis seiring dengan meningkatnya kunjungan ke area wisata alam. Pemerintah Indonesia selayaknya mendorong pengelolaan sumberdaya alam dan ekosistem sebagai destinasi wisata melalui perencanaan berbasis pada pertimbangan interaksi antar sistem kehidupan dan faktor lingkungan, ekologi dan biologi konservasi. Pembangunan sektor wisata alam harus memberikan kontribusi nyata bagi pelestarian sumberdaya hayati dan lingkungannya untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan destinasi wisata”, ujarnya.
Selamat berkarya Prof. Luchman Hakim, S.Si., M.Agr.Sc., Ph.D dan semoga semakin bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa (Esaf).

[:]