DEPARTMENT OF BIOLOGY

FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES

Pengabdian kepada Masyarakat Departemen Biologi FMIPA UB 2023: Pelatihan Ekstraksi Bahan Alam dan Pipetting Clinic

Departemen Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya (DBUB) kembali menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) tahun 2023 yang mana merupakan salah satu bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi Dosen. Kegiatan PkM ini diselenggarakan selama dua hari, 24-25 Januari 2023 secara luring di Departemen Biologi FMIPA UB dengan tema “Pelatihan Ekstraksi Bahan Alam dan Pipetting Clinic”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan memberikan pengalaman praktik ekstraksi bahan alam bagi masyarakat, khususnya guru SMA/SMK. Di dalam kegiatan ini, tim dosen DBUB yang terlibat, meliputi: Dr. Turhadi, S.Si., M.Si., Dinia Rizqi Dwijayanti, S.Si., M.Si., D.Sc., Dra. Nunung Harijati, MS., Ph.D., dan Dian Siswanto, S.Si., M.Si., M.Sc., Ph.D. Kegiatan PkM ini juga melibatkan mahasiswa aktif DBUB, yaitu Sefihara Paramitha Sakti, S.Si. (S2 Biologi Angkatan 2021) dan Nisa Nabila Aufa Wachid (S1 Biologi Angkatan 2019).

Kegiatan PkM diikuti oleh 19 peserta yang merupakan guru SMA/SMK, laboran/tenaga laboratorium, dosen dari kampus swasta, dan fresh graduate. Peserta yang ikut di dalam kegiatan ini berasal dari beberapa kota di wilayah Jawa Timur, meliputi: Malang, Batu, Situbondo, dan Ngawi. Acara hari pertama diawali dengan sambutan dari Bapak Ketua Departemen Biologi FMIPA UB yaitu Yoga Dwi Jatmiko, S.Si., M.App.Sc., Ph.D., kemudian dilanjutkan oleh paparan materi oleh Ibu Dinia Rizqi Dwijayanti, S.Si., M.Si., D.Sc. Ibu Dinia menjelaskan tentang “Teknik Ekstraksi Senyawa Aktif Tanaman”. Beliau menyampaikan banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan strategi dalam pemilihan dan penyiapan bahan, teknik ekstraksi, fraksinasi, kolom kromatografi dan evaporasi. Selain itu, teknik ekstraksi minyak atsiri juga disampaikan. Dalam paparannya, Ibu Dinia menyampaikan bahwa pemilihan teknik ekstraksi dan jenis pelarut sangat berperan penting dalam menentukan jenis senyawa aktif yang akan terekstrak dan mencegah kerusakan senyawa aktif bahan alam. Selanjutnya, Ibu Dinia juga sedikit berbagi pengalamannya dengan para peserta terkait penelitiannya di Jepang yang meneliti tentang potensi ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) untuk senyawa anti-diabetes pada kondisi hewan coba obesitas.

Pemateri kedua yaitu Dr. Turhadi, S.Si., M.Si. membahas tentang “Penggunaan Ekstrak Bahan Alam untuk Bidang Kesehatan dan Sebagai Alat untuk Mempelajari Respon Stres pada Tumbuhan”. Beliau mengemukakan bahwa ekstrak bahan alam tidak hanya bisa digunakan di bidang kesehatan saja, tetapi juga dapat digunakan sebagai cara/alat untuk memahami kondisi ketika tumbuhan mengalami stres/cekaman dan bagaimana cara tumbuhan mentoleransi kondisi stres tersebut. Beliau menyampaikan bahwa Fenotipe/Sifat yang muncul pada suatu organisme (termasuk tumbuhan) bersifat tidak konsisten karena dipengaruhi adanya interaksi antara Genotipe dan Lingkungan. Saat tumbuhan mengalami kondisi stres maka profil dari senyawa baik metabolit primer dan sekunder juga akan berubah. Dari hasil penelitiannya, beliau juga berhasil menemukan senyawa penanda bagi tanaman padi untuk bertahan dari kondisi stres keracunan besi (Fe) yaitu 1-aminocyclopropane-1-carboxylate (ACC) dan galaktosa. Selain itu, beliau juga menyampaikan adanya kandungan senyawa aktif pada ekstrak bahan alam maka tumbuhan-tumbuhan disekitar kita juga bisa dimanfaatkan untuk membuat biopestisida, pestisida alami untuk mengendalikan hama, misalnya daun bintaro (Cerbera odollam) dan daun sirsak.

Pemateri terakhir dari PT Infiniti Bioanalitika Solusindo yang disampaikan oleh Ibu Sara Azzahra tentang Pipetting Clinic. Beliau menyampaikan cara menggunakan dan cara merawat mikropipet yang tepat. Kondisi mikropipet sangat menentukan tingkat akurasi dan presisi dari sampel cairan yang terambil. Selanjutnya, peserta pelatihan juga diberikan kesempatan untuk praktik langsung mengambil sampel dengan menggunakan mikropipet baik dengan teknik forward pipetting maupun reverse pipetting. Teknik pengambilan sampel tersebut, penting dipahami oleh peserta karena bergantung pada jenis sampel yang akan digunakan, misalnya: berdasarkan tingkat viskositasnya.

Pada hari kedua, peserta pelatihan dibagi menjadi 2 kloter secara bergiliran untuk melakukan ekstraksi bahan alam (sampel kunyit). Kegiatan praktikum ekstraksi yang dipandu oleh Ibu Dinia Rizqi Dwijayanti, S.Si., M.Si., D.Sc. dan Ibu Dra. Nunung Harijati, MS., Ph.D. di Laboratorium Fisiologi, Kultur Jaringan, dan Mikroteknik Tumbuhan (Lab. FKM). Pada kegiatan praktikum ini, peserta praktik langsung mulai dari proses preparasi untuk ekstraksi sampai dengan ekstraksi menggunakan metode konvensional (maserasi) yang dilanjutkan dengan evaporasi menggunakan rotary evaporator. Sementara, sebagian peserta melakukan praktikum di Lab. FKM, peserta lainnya melakukan praktikum “Penggunaan Database untuk Mencari Informasi Penting tentang Senyawa Metabolit” di Ruang Biologi (RB) yang dipandu oleh Bapak Dr. Turhadi, S.Si., M.Si. dan Bapak Dian Siswanto, S.Si., M.Si., M.Sc., Ph.D.

Kegiatan PkM ini terlaksana dengan lancar dan sukses. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan ini, baik sesi materi maupun praktek. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta pelatihan yang aktif mengajukan pertanyaan pada sesi diskusi. Selain itu, banyak peserta yang berharap kegiatan seperti ini dapat diadakan lagi di lain waktu. Di penghujung acara pelatihan, ketua pelaksana kegiatan yaitu Bapak Dr. Turhadi, S.Si., M.Si. menyampaikan terimakasih atas antusiasme baik pemateri maupun peserta kegiatan sehingga kegiatan PkM ini dapat terselenggara dengan baik .(THD&DRD).